Rabu, 22 Oktober 2014

SHALAT GERHANA


Ada salah satu shalat sunnah yang waktunya gak boleh sembarangan lho! Waktunya harus saat gerhana. Mau Tau? Cek aja di bawah ini!

Dalam istilah fikih islam, Shalat gerhana disebut Shalat Kusuf (صَلاَةُ الْكُسُوْفِ) atau Shalat Khusuf (صَلاَةُ اْلخُسُوْفِ). Kusuf dan Khusuf keduanya bermakna sama yaitu gerhana. Namun secara bahasa, orang Arab sering menggunakan Kusuf untuk gerhana matahari sementara istilah Khusuf digunakan untuk gerhana bulan (lihat kitab An-Nihayah Fi Ghoribi Al-Hadits Wa Al-Atsar). Pembedaan ini tidak bersifat mengikat dan kaku. Orang boleh menggunakan Kusuf untuk matahari dan Khusuf untuk bulan sebagaimana Khusuf boleh dipakai untuk matahari dan Kusuf untuk bulan. Hadis dalam Shahih Bukhari sendiri memakai kata Khusuf untuk menyebut gerhana matahari.

Hukum Shalat gerhana adalah Sunnah Muakkad tanpa membedakan apakah gerhana matahari maupun gerhana bulan, dalam kondisi safar maupun Muqim. Adapun pendapat yang menyatakan bahwa Shalat gerhana hanya disunnahkan untuk gerhana matahari sementara gerhana bulan tidak dengan beralasan Nabi SAW tidak pernah Shalat gerhana bulan. Shalat gerhana sunnah untuk dilakukan secara berjamaah. Wanita diizinkan ikut Shalat gerhana, karena Aisyah dan Asma ikut Shalat gerhana saat Rasulullah SAW menyelenggarakan Shalat gerhana. Shalat gerhana dilakukan dengan 2 rakaat.

Awal waktu saat Shalat gerhana mulai diizinkan adalah ketika gerhana mulai terjadi. Pada saat itu Shalat gerhana sudah boleh dilakukan. Jika pelaksanaannya sebelum terjadi gerhana, lalu ditengah-tengah Shalat, baru gerhananya terjadi maka shalatnya tidak sah karena Shalat tersebut dilakukan sebelum masuk waktu. Hal ini sama dengan orang yang Shalat Dhuhur jam 10 pagi atau Shalat ashar jam 13.00. Akhir waktunya ditandai ketika matahari/bulan kembali normal. Dalam rentang waktu tersebut Shalat gerhana sah dilakukan. Seorang muslim bisa memilih di awal waktu, ditengahnya atau di akhir. Jika dia Shalat di akhir waktu, lalu ditengah Shalat gerhana sudah lenyap, maka Shalatnya tetap disempurnakan dan dihitung sah, karena dia telah mengawali Shalat pada waktunya.

Disunnahkan Shalat gerhana dilakukan di Masjid karena Rasulullah SAW melakukannya di Masjid. Kesunnahan ini tidak membedakan apakah Shalat gerhananya dilakukan berjamaah ataukah Munfarid.
صحيح البخاري (4/ 163)
عَنْ عَائِشَةَ زَوْجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَتْ خَسَفَتْ الشَّمْسُ فِي حَيَاةِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَخَرَجَ إِلَى الْمَسْجِدِ فَصَفَّ النَّاسُ وَرَاءَهُ
“Dari Aisyah istri Nabi SAW bahwasanya beliau berkata; Matahari mengalami gerhana pada masa hidup Nabi SAW. Maka beliau keluar menuju masjid lalu membariskan orang-orang di belakang beliau “ (H.R.Bukhari)
Jika dilakukan tidak di masjid misalnya di rumah, lapangan, halaman dll, maka tetap sah karena masjid bukan syarat keabsahannya.

Tidak disyariatkan Adzan dan Iqomat untuk mengawali Shalat gerhana tetapi cukup menyerukan الصَّلاَةَ جَامِعَةٌ Dasarnya adalah Hadis berikut;
صحيح البخاري – مكنز (4/ 256، بترقيم الشاملة آليا)
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو – رضى الله عنهما – قَالَ لَمَّا كَسَفَتِ الشَّمْسُ عَلَى عَهْدِ رَسُولِ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – نُودِىَ إِنَّ الصَّلاَةَ جَامِعَةٌ
“Dari Abdullah bin ‘Amr beliau berkata; Tatkala matahari mengalami gerhana di masa Rasulullah SAW maka diumumkan ‘Assholata Jami’ah” (H.R.Bukhari)

Untuk memudahkan dalam memahami, tatacara pelaksanaan Shalat gerhana akan dijelaskan dalam bentuk urutan sebagai berikut;
1. Niat. Cukup menyengaja dalam hati, tidak harus dilafalkan.
2. Takbiratul ihram
3. Membaca doa iftitah. Doa iftitah yang dibaca bebas, bisa memilih yang pendek, pertengahan maupun yang panjang asalkan didasarkan pada riwayat yang shahih. Doa iftitah dibaca pelan
4. Membaca Ta’awudz. Ta’awudz juga dibaca dengan pelan
5. Membaca surat Al-Fatihah. Surat Al-Fatihah dibaca dengan keras
6. Membaca surat. Jika mampu membaca surat Al-Baqoroh atau surat lain yang panjangnya kira-kira sama. Jika tidak mampu surat Al-Baqoroh, maka bebas memilih surat yang lain, baik yang panjang maupun yang pendek.
7. Ruku’. Ruku’ dilakukan dengan lama, kira-kira selama orang membaca 100 ayat. Bacaan Tasbih saat Rukuk bebas asalkan didasarkan pada riwayat yang shahih
8. I’tidal. Pada saat ini, bacaan Tasmi’ (سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ رَبَّنَا وَلَكَ الْحَمْدُ) Dilafalkan
9. Membaca Al-Fatihah kedua. Selesai membaca Tasmi’ tangan disedekapkan lagi lalu membaca Al-Fatihah untuk yang kedua kali. Inilah yang membedakan dengan Shalat-Shalat biasa. Jika pada Shalat biasa setelah I’tidal langsung Sujud, maka pada Shalat gerhana setelah I’tidal berdiri lagi untuk membaca.
10. Membaca surat. Jika mampu membaca surat Ali Imran atau surat lain yang panjangnya kira-kira sama. Jika tidak mampu surat Ali Imran, maka bebas memilih surat yang lain baik yang panjang maupun yang pendek.
11. Ruku’. Ruku’ dilakukan dengan lama, tetapi lebih pendek sedikit daripada Rukuk yang pertama. Bacaan Tasbih saat Rukuk bebas asalkan didasarkan pada riwayat yang shahih
12. I’tidal. Pada saat ini, bacaan Tasmi’ (سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ رَبَّنَا وَلَكَ الْحَمْدُ) Dilafalkan
13. Sujud. Setelah I’tidal dan membaca Tasmi’ , Sujud langsung dilakukan. Sujud juga diusahakan lama. Sujud dilakukan dua kali yang disela-selai duduk diantara dua Sujud sebagaimana Shalat biasa
14. Berdiri dari Sujud untuk melakukan Rokaat yang kedua. Pada Rokaat yang kedua ini yang dilakukan sama persis dengan Rokaat yang pertama, hanya saja durasi waktunya lebih pendek. Al-Fatihah dan surat dibaca, lalu Rukuk, lalu I’tidal lalu membaca lagi Al-Fatihah dan surat lalu Rukuk lalu I’tidal. Sebagaimana dalam Rokaat pertama dilakukan dua kali berdiri dan dua kali Rukuk, maka pada Rokaat yang kedua ini juga dilakukan dua kali berdiri dan dua kali Rukuk.
15. Sujud. Setelah I’tidal, maka gerakan dilanjutkan dengan Sujud dua kali yang disela-selai duduk diantara dua Sujud. Sujud pada Rokaat yang kedua ini juga lama, tetapi lebih pendek daripada Sujud pada Rokaat pertama
16. Salam

Disunnahkan setelah selesai Shalat Kusuf, Imam melakukan khutbah. Khutbah yang dilakukan cukup satu kali, tidak perlu dua kali dengan mengqiyaskan pada khutbah Jum’at. Jumlah khutbah cukup sekali karena dhohir Hadis di atas memang hanya sekali. Lagipula, dalam urusan ibadah tidak boleh ada Qiyas.

Selain Shalat, amalan lain yang disyariatkan saat terjadi gerhana adalah berdoa, dzikir, istighfar, shodaqoh, membebaskan budak dan semua amal-amal Taqorrub lainnya.

Sumber :  https://abuhauramuafa.wordpress.com/2014/10/07/tata-cara-shalat-gerhana/

KEBIJAKAN-KEBIJAKAN PEMERINTAH KOLONIAL DI INDONESIA


KEBIJAKAN – KEBIJAKAN DAENDLES DI INDONESIA
Dengan tugas utama :
1. Mengisi kekosongan Kas Negara
2. Menjaga Pulau Jawa dari serangan atau ancaman Inggris
Maka Oleh Gubernur William Daendles diambil kebijakan-kebijakan antara lain :
1. Bidang Pertahanan
a. Membangun jalan raya dari Anyer sampai Panarukan kurang lebih 1.000 kilometer yang diselesaikan dalam waktu 1 tahun dengan kerja paksa/rodi di setiap 7 kilometer dibangun pos jaga.
b. Membangun benteng di beberapa kota dan pusat pertahananya di Kalijati Bandung
2. Bidang Keuangan
a. Mengeluarkan mata uang kertas
b. Menjual tanah produktif milik rakyat kepada swasta sehingga muncul tanah swasta (partikelir) yang banyak dimiliki orang Cina, Arab, Belanda.
3. Bidang Pemerintahan
a. Membagi Pulau Jawa menjadi 9 daerah yang masing-masing dikepalai seorang kepala daerah
b. Memindahkan pusat pemerintahan dari Sunda Kelapa ke Welterreden (sekarang gedung Mahkamah Agung di Jakarta)
4. Bidang Sosial
a. Membiarkan praktir perbudakan
b. Mewajibkan rodi bagi rakyat pribummi
Di dalam menjalankan pemerintahan, Daendels bersikap sangat keras dan kejam. Akhirnya tahun 1811, Daendels dipanggil kembali ke negeri Belanda dan digantikan oleh Gubernur Jenderal Jansens.
Jansens sangat berbeda dengan Daendels, Gubernur Jenderal Jansens sangat lemah dan kurang cakap dalam melaksanakan tugasnya, sehingga ia terpaksa menyerah kepada Inggris dan harus menandatangani penjanjian Tuntang 1811. Sejak saat itu, Indonesia jatuh ke tangan Inggris.


KEBIJAKAN – KEBIJAKAN INGGRIS DI INDONESIA
Kebijakan-kebijakan Raffles di bidang tertentu adalah:
1. Bidang birokrasi dan pemerintahan :
• Membagi Pulau Jawa menjadi 16 keresidenan (sistem keresidenan ini berlangsung sampai tahun 1964
• Mengubah sistem pemerintahan yang semula dilakukan oleh penguasa pribumi menjadi sistem pemerintahan kolonial yang bercorak Barat)
• Bupati-bupati atau penguasa-penguasa pribumi dilepaskan kedudukannya yang mereka peroleh secara turun-temurun
• Sistem juri ditetapkan dalam pengadilan
2. Bidang ekonomi dan keuangan
Petani diberikan kebebasan untuk menanam tanaman ekspor, sedang pemerintah hanya berkewajiban membuat pasar untuk merangsang petani menanam tanaman ekspor yang paling menguntungkan. Penghapusan pajak hasil bumi (contingenten) dan sistem penyerahan wajib (verplichte leverantie) yang sudah diterapkan sejak zaman VOC. Menetapkan sistem sewa tanah (landrent) yang berdasarkan anggapan pemerintah kolonial. Pemungutan pajak secara perorangan.
3. Bidang hukum
Sistem peradilan yang diterapkan Raffles lebih baik daripada yang dilaksanakan oleh Daendels. Karena Daendels berorientasi pada warna kulit (ras), Raffles lebih berorientasi pada besar kecilnya kesalahan. Badan-badan penegak hukum pada masa Raffles sebagai berikut:
• Court of Justice, terdapat pada setiap residen
• Court of Request, terdapat pada setiap divisi
• Police of Magistrate
4. Bidang sosial
Penghapusan kerja rodi (kerja paksa) Penghapusan perbudakan, tetapi dalam praktiknya ia melanggar undang-undangnya sendiri dengan melakukan kegiatan sejenis perbudakan. Peniadaan pynbank (disakiti), yaitu hukuman yang sangat kejam dengan melawan harimau.
5. Bidang Ilmu Pengetahuan
• Ditulisnya buku berjudul History of Java di London pada tahun 1817 dan dibagi dua jilid
• Ditulisnya buku berjudul History of the East Indian Archipelago di Eidenburg pada tahun 1820 dan dibagi tiga jilid
• Raffles juga aktif mendukung Bataviaach Genootschap, sebuah perkumpulan kebudayaan dan ilmu pengetahuan
• Ditemukannya bunga Rafflesia Arnoldi
• Dirintisnya Kebun Raya Bogor
• Memindahkan Prasasti Airlangga ke Calcutta, India sehingga diberi nama Prasasti Calcutta
Dari kebijakan ini, salah satu pembaruan kecil yang diperkenalkannya di wilayah kolonial Belanda adalah mengubah sistem mengemudi dari sebelah kanan ke sebelah kiri, yang berlaku hingga saat ini.
Pada tahun 1815 Raffles kembali ke Inggris setelah Jawa dikembalikan ke Belanda setelah Perang Napoleon selesai. Pada 1817 ia menulis dan menerbitkan buku History of Java, yang melukiskan sejarah pulau itu sejak zaman kuno.

Sumber : https://agoengblog.wordpress.com/2011/12/03/kebijakan-kebijakan-pemerintah-kolonial/

Senin, 13 Oktober 2014

KLUB BIDANG STUDI

MAN Insan Cendekia Serpong

MAN Insan Cendekia Serpong (MAN ICS) merupakan salah satu dari sekolah terbaik yang ada di Indonesia. Berbondong-bondong siswa lulusan SMP/MTs dari seluruh penjuru Nusantara mendaftarkan dirinya untuk bisa bersekolah di MAN ICS. Dari ribuan pendaftar, hanya 120 siswa yang dapat melanjutkan jenjang pendidikan menengah atasnya di sekolah ini. Berbagai prestasi telah diraih oleh sekolah ini baik akademik maupun non akademik. MAN ICS seringkali merebut medali-medali yang dilombakan pada ajang OSN (Olimpiade Sains Nasional) yang diselenggarakan oleh Kemendikbud setiap satu tahun sekali. Para peraih medali inilah yang akan mewakili Indonesia dalam olimpiade sains tingkat Internasional. Lalu ada juga ajang KSM (Kompetisi Sains Madrasah) yang diselenggarakan oleh Kemenag setiap satu tahun sekali yang diikuti oleh madrasah-madrasah seluruh Indonesia. 

Setiap tahun MAN ICS selalu meraih medali dalam ajang OSN dan KSM, baik itu medali emas, perak, ataupun medali perunggu. Pada tahun 2013, MANICS berhasil meraih 1 medali emas , 4 medali perak, dan 4 medali perunggu pada pagelaran OSN dan meraih 5 medali emas dan 1 medali perak pada pagelaran KSM. Pada tahun 2014 yang baru saja bergulir, berhasil meraih 1 medali emas, 1 medali perak, dan 5 medali perunggu pada OSN, 1 medali emas, 4 medali perak, dan 1 medali perunggu pada KSM dan 1 medali perunggu pada perhelatan Olimpiade Geografi Internasional (IGeO). Ini adalah suatu prestasi fantastis yang tak dapat diraih dengan mudah. Seperti halnya pada organisme yang memiliki struktur terkecilnya berupa sel, hierarki untuk mencapai ke jenjang OSN juga memiliki struktur terkecil yang eksis pada tingkat sekolah, yaitu Klub Bidang Studi (KBS).

KBS merupakan salah satu program dari sekolah yang berjalan pada haluan akademik. KBS terbagi sesuai dengan mata pelajaran yang dilombakan dalam OSN yang terdiri dari 9 mata pelajaran, yaitu : Matematika, Fisika, Kimia, Komputer, Biologi, Astronomi,Ekonomi, Kebumian, dan Geografi. Dalam KBS, para siswa akan diajarkan tentang materi-materi olimpiade oleh guru-guru yang kompeten dalam masing-masing bidangnya. Para siswa disiapkan untuk beradu kemampuan dalam jenjang yang pertama dalam hierarki OSN, yaitu OSK (Olimpiade Sains Kabupaten/Kota). KBS diadakan 2 kali tiap minggu, mulai pukul 4 sore hingga pukul setengah 6 sore. Tiap bidang studi berebeda harinya, sebagai contoh bidang kimia dilaksanakan pada hari Selasa dan Kamis. Tempat yang digunakan adalah kelas-kelas di dalam gedung F yang saat ini dijadikan gedung pendidikan sementara (sedang diadakannya konstruksi di MAN ICS). Ini merupakan program resmi dari sekolah, sehingga hanya siswa-siswa yang berkecimpung dalam KBS-lah yang boleh mengikuti OSK pada bidang yang bersangkutan. KBS merupakan tahap awal dari kesuksesan dalam meraih medali OSN maupun KSM. “Ada pepatah yang bilang, ‘kalau engkau menguasai segala hal, maka sesungguhnya engkau tidak ahli dalam apapun’. Spesialisasi itu penting. Maka dalam kehidupan di IC, seolah-olah dibuat pembagian tugas. Ada yang mengurus OSIS, ada yang menggiatkan kegiatan keagamaan, dan ada juga yang ‘bertugas’ membawa nama IC ke tingkat nasional bahkan internasional. KBS adalah salah satu bukti keniatan guru-guru dan siswa juga dalam berkompetisi di berbagai perlombaan di bidang sains, terutama OSN dan KSM. Dengan KBS, siswa menjadi lebih fokus dalam belajar di bidangnya masing-masing sehingga dapat berkompetisi dengan optimal,” ujar Muhammad Taufik, siswa MAN ICS yang turut memeriahkan perhelatan OSN 2014, khususnya bidang biologi.

Materi yang diajarkan dalam KBS tentulah materi-materi yang rumit, sehingga waktu yang hanya 1 setengah setiap pertemuan tidaklah cukup untuk melahap habis semua materi. “Waktu yang hanya sedikit tidak akan cukup untuk mengejar semua materi, sekarang kembali pada masing-masing siswa. Kami dari pihak guru hanya menyediakan fasilitas, jika kalian semangat, saya juga semangat,” tutur Japar M.Pd, Pembina KBS Kimia pada salah satu pertemuan. Oleh karena itu, hal pertama yang harus diluruskan adalah niat kita. “Hal pertama yang harus dilakukan untuk dapat berhasil adalah memantaskan diri” tutur Uyun Charisa Aziza, peraih medali perunggu IGeO (International Geography Olympiad) 2014.Pantaskan diri kita, berusahalah dan berdoa kepada ALLAH SWT. Berhasil dalam bidang OSN dan KSM bukanlah hanya sekadar membanggakan almamater MAN ICS, tetapi lebih jauh dari itu. Kita juga membawa panji Islam yang harus terus berkibar dan harus selalu kita perjuangkan.

Bergabunglah bersama KBS MAN Insan Cendekia dan jadilah salah satu dari para peraih medalinya!
#GoGetGold
#Belajar untuk ibadah, Prestasi untuk dakwah