Rabu, 22 Oktober 2014
KEBIJAKAN-KEBIJAKAN PEMERINTAH KOLONIAL DI INDONESIA
KEBIJAKAN – KEBIJAKAN DAENDLES DI INDONESIA
Dengan tugas utama :
1. Mengisi kekosongan Kas Negara
2. Menjaga Pulau Jawa dari serangan atau ancaman Inggris
Maka Oleh Gubernur William Daendles diambil kebijakan-kebijakan antara lain :
1. Bidang Pertahanan
a. Membangun jalan raya dari Anyer sampai Panarukan kurang lebih 1.000 kilometer yang diselesaikan dalam waktu 1 tahun dengan kerja paksa/rodi di setiap 7 kilometer dibangun pos jaga.
b. Membangun benteng di beberapa kota dan pusat pertahananya di Kalijati Bandung
2. Bidang Keuangan
a. Mengeluarkan mata uang kertas
b. Menjual tanah produktif milik rakyat kepada swasta sehingga muncul tanah swasta (partikelir) yang banyak dimiliki orang Cina, Arab, Belanda.
3. Bidang Pemerintahan
a. Membagi Pulau Jawa menjadi 9 daerah yang masing-masing dikepalai seorang kepala daerah
b. Memindahkan pusat pemerintahan dari Sunda Kelapa ke Welterreden (sekarang gedung Mahkamah Agung di Jakarta)
4. Bidang Sosial
a. Membiarkan praktir perbudakan
b. Mewajibkan rodi bagi rakyat pribummi
Di dalam menjalankan pemerintahan, Daendels bersikap sangat keras dan kejam. Akhirnya tahun 1811, Daendels dipanggil kembali ke negeri Belanda dan digantikan oleh Gubernur Jenderal Jansens.
Jansens sangat berbeda dengan Daendels, Gubernur Jenderal Jansens sangat lemah dan kurang cakap dalam melaksanakan tugasnya, sehingga ia terpaksa menyerah kepada Inggris dan harus menandatangani penjanjian Tuntang 1811. Sejak saat itu, Indonesia jatuh ke tangan Inggris.
KEBIJAKAN – KEBIJAKAN INGGRIS DI INDONESIA
Kebijakan-kebijakan Raffles di bidang tertentu adalah:
1. Bidang birokrasi dan pemerintahan :
• Membagi Pulau Jawa menjadi 16 keresidenan (sistem keresidenan ini berlangsung sampai tahun 1964
• Mengubah sistem pemerintahan yang semula dilakukan oleh penguasa pribumi menjadi sistem pemerintahan kolonial yang bercorak Barat)
• Bupati-bupati atau penguasa-penguasa pribumi dilepaskan kedudukannya yang mereka peroleh secara turun-temurun
• Sistem juri ditetapkan dalam pengadilan
2. Bidang ekonomi dan keuangan
Petani diberikan kebebasan untuk menanam tanaman ekspor, sedang pemerintah hanya berkewajiban membuat pasar untuk merangsang petani menanam tanaman ekspor yang paling menguntungkan. Penghapusan pajak hasil bumi (contingenten) dan sistem penyerahan wajib (verplichte leverantie) yang sudah diterapkan sejak zaman VOC. Menetapkan sistem sewa tanah (landrent) yang berdasarkan anggapan pemerintah kolonial. Pemungutan pajak secara perorangan.
3. Bidang hukum
Sistem peradilan yang diterapkan Raffles lebih baik daripada yang dilaksanakan oleh Daendels. Karena Daendels berorientasi pada warna kulit (ras), Raffles lebih berorientasi pada besar kecilnya kesalahan. Badan-badan penegak hukum pada masa Raffles sebagai berikut:
• Court of Justice, terdapat pada setiap residen
• Court of Request, terdapat pada setiap divisi
• Police of Magistrate
4. Bidang sosial
Penghapusan kerja rodi (kerja paksa) Penghapusan perbudakan, tetapi dalam praktiknya ia melanggar undang-undangnya sendiri dengan melakukan kegiatan sejenis perbudakan. Peniadaan pynbank (disakiti), yaitu hukuman yang sangat kejam dengan melawan harimau.
5. Bidang Ilmu Pengetahuan
• Ditulisnya buku berjudul History of Java di London pada tahun 1817 dan dibagi dua jilid
• Ditulisnya buku berjudul History of the East Indian Archipelago di Eidenburg pada tahun 1820 dan dibagi tiga jilid
• Raffles juga aktif mendukung Bataviaach Genootschap, sebuah perkumpulan kebudayaan dan ilmu pengetahuan
• Ditemukannya bunga Rafflesia Arnoldi
• Dirintisnya Kebun Raya Bogor
• Memindahkan Prasasti Airlangga ke Calcutta, India sehingga diberi nama Prasasti Calcutta
Dari kebijakan ini, salah satu pembaruan kecil yang diperkenalkannya di wilayah kolonial Belanda adalah mengubah sistem mengemudi dari sebelah kanan ke sebelah kiri, yang berlaku hingga saat ini.
Pada tahun 1815 Raffles kembali ke Inggris setelah Jawa dikembalikan ke Belanda setelah Perang Napoleon selesai. Pada 1817 ia menulis dan menerbitkan buku History of Java, yang melukiskan sejarah pulau itu sejak zaman kuno.
Sumber : https://agoengblog.wordpress.com/2011/12/03/kebijakan-kebijakan-pemerintah-kolonial/
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar