Sabtu, 27 September 2014
SYUMULIYATUL ISLAM
Sekarang ane bakal menjelaskan salah satu materi dalam tarbiyah, yaitu tentang Syumuliyatul Islam.
Syumuliyah berasal dari kata dasar ‘syamiil’ yang artinya sempurna dan menyeluruh. Syumuliyatul Islam berarti kesempurnaan Islam mencakup semua dimensi kehidupan manusia secara menyeluruh.
Hasan Al-Banna pernah berkata :“Islam adalah satu sistem yang menyeluruh yang mengandungi semua aspek kehidupan. Ia adalah daulah dan tanah air ataupun kerajaan dan umat. Ia adalah akhlak dan kekuatan ataupunrahmat dan keadilan. Ia adalah kebudayaan dan undang-undang ataupun keilmuan dan kehakiman. Ia juga adalah kebendaan dan harta ataupun kerja dan kekayaan. Ia adalah jihad dan dakwah ataupun ketenteraan dan fikrah. Sebagaimana juga ia adalah akidah yang benar danibadat yang sahih, kesemuanya adalah sama pengiktibarannya di sisi kita.”
Pada Surat Al-Maidah ayat 3 juga tertulis : “..Pada hari ini telah Kusempurnakan untukmu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam sebagai agamamu…”
Ayat di atas menjelaskan bahwa islam adalah sebuah ideologi sekaligus sistem hidup (manhaj). Dari sana Islam memiliki beberapa karakteristik, yaitu:
1). Sebagai sistem yang komprehensif (syumuliyatul manhaj)
2). Sebagai sistem yang moderat (washatiyatul manhaj)
3). Sebagai sistem yang memudahkan (taisiyatul manhaj).
Maksud dari manhaj yang komprehensif adalah Islam menjangkau seluruh dimensi kehidupan “panjang”, “luas”, dan “dalam”-nya. “Panjang” berarti rentang waktu yang meliputi sejak awal dunia hingga kiamat, atau sejak kelahiran manusia hingga kematiannya. “Lebar” berarti mencakup berbagai aspek di berbagai kondisi dan tempat, seperti di pasar, di masjid, di kamar mandi, di sekolah, di kantor dan sebagainya. Sedangkan “dalam” berarti Islam mencakup tubuh, akal, batin manusia. Tidak hanya yang terlihat (zhahir), namun juga yang tidak terlihat (ghaib).
Selain komprehensif, Islam juga termasuk agama yang moderat, yaitu seimbang dalam berbagai aspek kehidupan, jasadiyah, fikriyah, maupun ruhiyah-nya. Jadi Islam tidak menyeru manusia untuk beribadah saja, tetapi juga menyeru mereka untuk belajar dan bekerja. Namun semua itu tetap dalam koridor ibadah kepada Allah swt.
Setelah mencakup segala hal (komprehensif), dan juga moderat, Islam juga memudahkan.. Islam dapat diterapkan kapanpun dan di mana pun. Ketika tidak memungkinkan untuk menerapkan syariah secara penuh, maka akan ada rukhsah. Misalnya dalam urusan shalat atau puasa. Ketika dalam perjalanan seseorang diperbolehkan untuk menjama’ dan mengqashar shalat. Itu hanya salah satu contoh saja, masih banyak kemudahan dalam Islam.
Perlu diketahui bahwa Islam tidak hanya dibangun atas dasar Al-Qur’an dan Sunnah saja. Tapi juga berdasar ilmu pengetahuan. Al-Qur’an diturunkan melalui Rasulullah saw. sedangkan ilmu pengetahuan didapatkan dari pengamatan terhadap alam semesta. Seorang muslim harus menguasai keduanya.
Syumuliyatul Islam itu meliputi :
1. Dimensi Waktu
Islam telah diturunkan Allah swt sejak Nabi Adam hingga masa kenabian ditutup pada masa Rasulullah Muhammad saw. Dan Islam bukan agama yang hanya diturunkan untuk masa hidup Rasulullah saw, tapi untuk masa hidup seluruh umat manusia di muka bumi. Al-Quran juga menjelaskan tentang dimensi waktu, salah satunya yang tertulis pada surat Ali Imran ayat 33 : “Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang rosul, sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa rosul. Apakah jika dia wafat atau dibunuh kamu berbalik ke belakang, maka ia tidak dapat mendatangkan mudharat kepada Allah sedikitpun; dan Allah akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur.”
2. Dimensi Demografis
Islam diturunkan untuk seluruh umat manusia dengan seluruh etnisnya, dan bahwa mereka semua sama di mata Allah swt sebagai ciptaan-Nya dan dibedakan satu sama lain karena asas ketakwaan. Hal ini dijelaskan dalam ayat yang sering kita dengar, yaitu Al-Hujurat ayat 13, yang berbunyi : “Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.”
3. Dimensi Geografis
Islam diturunkan untuk diterapkan di seluruh penjuru bumi. Maka Islam tidak dapat hanya diidentikkan dengan kawasan Arab. Islam tidak mengenal sekat-sekat tanah air, sama seperti ia tidak mengenal batasan-batasan etnis. Sebagaimana Al-Quran Surat Al-Baqarah ayat 30 berbunyi : “Ingatlah ketika Tuhamu berfirman kepada para malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi”. Mereka berkata: “Mengapa engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami, senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman; ”Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.”
4. Dimensi Kehidupan
Islam membawa ajaran-ajaran yang terkait dengan seluruh dimensi kehidupan manusia; sosial, ekonomi, politik, hukum, keamanan, pendidikan, lingkungan dan kebudayaan. Itulah sebabnya Allah swt menyuruh berislam secara kaffah, atau berislam dalam semua dimensi kehidupan kita. Al-Quran Surat Al-Baqarah ayat 208 berbunyi : ”Hai orang-orang yang beriman masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhannya (kaffah), dan jangankah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya Syetan itu adalah musuh yang nyata bagimu.”
Sumber : http://faiz08aziz.wordpress.com/materi-tarbiyah/
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar