Minggu, 30 November 2014

Masa Depan Indah Tanpa Pacaran



“Aku gak mau lagi ketemu kamu. Mulai sekarang kita putus!” Suara itu terdengar tatkala saya berjalan melewati sebuah sekolah menengah pertama.
Ya, fenomena pacaran kini sedang marak dikenal, apalagi di kalangan remaja-remaja. Remaja-remaja zaman sekarang sudah tak asing lagi mendengar kata pacaran. Pacaran sudah mendarah daging di kalangan remaja, bahkan banyak remaja yang merasa minder kalau dirinya belum pacaran. Berbagai istilah yang berkaitan dengan pacaran seringkali terdengar di telinga kita, seperti putus, tembak, LDR,  dan sebagainya.
Berbagai alasan dikemukakan para remaja terkait mereka-mereka yang telah berpacaran. Ada yang berkata bahwa pacaran akan menjadi motivasi belajar mereka, ada juga yang sekadar main-main saja, dan ada juga yang berniat melakukan tindakan negatif dengan berpacaran. Beberapa remaja juga mengaku bahwa mereka malu dengan temannya yang sudah berpacaran, sehingga ia ikut terjerumus dalam fenomena pacaran. Mereka yang berpacaran memercayai bahwa pacaran merupakan hal yang wajar-wajar saja.
Berita di televisi seringkali menayangkan berita-berita yang berkaitan dengan pacaran. Ada remaja yang nekat bunuh diri karena diputus oleh pacarnya. Tak lupa pula di ingatan kita bagaimana kasus seorang lelaki yang membunuh seluruh keluarga pacarnya karena mereka tidak direstui oleh keluarga korban. Berbagai kasus hamil di luar nikah pun menjadi topik sehari-hari kita saat ini, yang tak lain dan tak bukan karena berawal dari fenomena pacaran. Intinya, pacaran akan cenderung menyebabkan penyimpangan sosial di kalangan masyarakat luas. Apakah kita mau menjadi tersangka dalam kasus pembunuhan karena alasan yang sepele? Petuah mengatakan bahwa lebih baik mencegah daripada mengobati.
Dalam islam kita mengenal istilah zina. Islam melarang dengan keras hal yang berhubungan dengan zina dan hal-hal yang dapat menyebabkan perzinaan. Hukumannya pun berat untuk orang yang telah berzina. Fakta dan data menyebutkan bahwa pacaran merupakan pangkal dari kasus perzinaan, seperti hamil di luar nikah. Oleh karena itu, kita sebagai seorang muslim yang taat seharusnya kita menjauhi pacaran. Banyak hal yang dapat kita jadikan sebagai motivasi belajar kita, selain pacaran. Pun kalau boleh dikata, pacaran tidak ada gunanya sama sekali. Pacaran hanya akan menimbulkan dosa dan kesengsaraan bagi siapa saja yang pernah terlibat dengannya.
Sebagai pelajar yang haus ilmu, seharusnya kita mendalami pelajaran agama secara mendalam. Pelajaran agama sangatlah dibutuhkan dalam membentuk pondasi keimanan yang kokoh. Fokus pada mimpi yang telah kamu rancang, dan jangan sampai pacaran menghancurleburkan seluruh mimpi-mimpimu itu. Tatap masa depan indah tanpa pacaran...

1 komentar: